Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Berkarir sebagai Guru
Berkarir Sebagai Guru |
Mendapatkan pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia di seluruh dunia. Hak asasi ini tercantum dalam Pernyataan Umum tentang Hak-hak Asasi Manusia dan UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) bahwa setiap orang memiliki hak terhadap pendidikan. Pendidikan juga sangat penting bagi suatu negara.
Pendidikan merupakan sarana bagi negara untuk melatih dan mengembangkan kualitas sumber daya manusianya. Hal ini penting karena negara yang maju perlu memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Negara perlu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mempersiapkan komponen perndidikan dengan baik pula. Komponen pendidikan terdiri atas tujuan, pendidik, peserta didik (siswa), materi, metode, media dan alat pendidikan, serta lingkungan pendidikan.
Pendidik atau guru merupakan profesi yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional, dengan tugas utama mendidik, mengajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi, peserta didik pada pendidikan usia dini hingga menengah.
Tugas guru, dari apa yang dijabarkan oleh UU tersebut cukup berat. Guru sebagai pendidik merupakan lanjutan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak di sekolah.
Guru bertanggung jawab atas perkembangan anak baik pengetahuannya maupun sikapnya. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum memilih berkarir sebagai guru.
Yakinkan Siswa-Siswi Anda untuk Percaya Bahwa Mereka Bisa
Sebagai guru, kita tidak hanya bertugas untuk menyampaikan informasi. Guru juga harus memberikan self-efficacy kepada siswa dalam setiap proses pembelajaran. Self-efficacy atau keyakinan diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya.
Meyakinkan Siswa Siswi Agar Percaya Diri |
Siswa biasanya memiliki keyakinan diri yang rendah saat menghadapi mata pelajaran yang menurutnya sulit, seperti matematika, bahasa inggris dan sebagainya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keyakinan Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keyakinan diri seseorang, antara lain memiliki pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, persuasi verbal dan kondisi fisiologi.
Untuk meningkatkan keyakinan diri siswa, guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan aktif, serta memberikan persuasi verbal kepada siswa.
Mata pelajaran yang menurut kebanyakan siswa dianggap sulit, biasannya kurang mendapatkan antusias dari siswa. Anda dapat mengeksplor berbagai macam metode dan media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas. Hal ini bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam kelas.
Cara Meningkatkan Keyakinan atau Percaya Diri pada Siswa
Mengajar menggunakan permainan atau alat peraga, mungkin akan memberikan gambaran lebih akan materi yang dijelaskan, sehingga siswa lebih memahami materi tersebut. Dalam proses pembelajaran, guru perlu aktif memeriksa perkembangan tugas yang siswa kerjakan.
Pada proses ini, guru dapat memberikan pujian pada progress yang siswa alami. Guru juga dapat memberikan pujian saat siswa berhasil menyesaikan soal yang ia kerjakan. Pujian yang diberikan akan memberikan keyakinan pada siswa bahwa mereka telah melakukan atau mengerjakan tugasnya dengan baik.
Dengan meningkatnya keyakinan diri siswa, suasana pembelajaran akan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan diri dan antusias siswa terhadap mata pelajaran tersebut meningkat.
Lindungi Kesehatan Mental Anda
Guru merupakan pekerjaan yang sangat rentan terhadap kesehatan mental. Guru harus menghadapi banyak manusia dengan karakter mereka masing-masing, mulai dari teman sejawat, siswa dan orang tua siswa.
Menghadapi berbagai macam karakter manusia dengan sifat dan kepentingannya, serta keadaan atau kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan akan menimbulkan tekanan pada seseorang, termasuk Guru.
Pengelolaan tekanan atau stress sangat diperlukan pada kondisi tersebut. Pengelolaan stress adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengelola sumber stress yang timbul.
Guru dengan kesehatan mental yang baik memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik pula. Hal ini akan membuat profesionalisme guru tetap terjaga, di mana guru tetap dapat menghadapi segala situasi baik di dalam maupun di luar kelas dengan bijaksana.
Cara Mengelola Stress Bagi Guru
Pengelolaan stress dapat dilakukan dengan berdiskusi atau berbagi keluh kesah dengan teman sejawat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukan, misalnya terjadi masalah dengan siswa atau orangtua siswa.
Beberapa guru yang memiliki pengalaman dapat membagikan pengalamannya menghadapi masalah tersebut.
Mengelola Stress Guru |
Anda dapat melakukan upaya lain secara individu, seperti melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran, atau pergi berlibur untuk merefresh kembali pikiran Anda dari penatnya pekerjaan. Anda juga perlu mengenali batas kemampuan Anda.
Selain itu, Anda juga dapat mengajak siswa-siswi Anda sesekali melakukan kegiatan di luar kelas. Dengan mengenali batas kemampuan diri, Anda dapat mengelola beban pekerjaan, sehingga Anda dapat menyelesaikan tugas serta mempersiapkan kelas Anda dengan baik tanpa diburu waktu.
Ketahuilah Kelebihan dan Kelemahan Siswa Anda Secara Individu
Siswa merupakan anak yang memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Orang tua dan guru memiliki tugas untuk membantu siswa mengembangkan potensinya tersebut. Siswa juga merupakan individu dengan karakter yang berbeda-beda, sehingga Anda sebagai guru perlu mengenal secara mendalam.
Mengetahui karakter siswa secara mendalam, akan mempermudah Anda dalam memahami kelebihan dan minat yang siswa miliki, serta hambatan yang siswa alami dalam belajar.
Di dalam kelas Anda pasti menyadari bahwa ada siswa yang mampu memahami materi dengan cepat, tetapi ada juga siswa yang membutuhkan penjelasan lebih detail.
Hal inilah yang membuat Anda perlu untuk memahami kemampuan tiap-tiap siswa, sehingga Anda dapat memastikan semua siswa mendapatkan pemahaman yang sama setelah kelas berakhir.
Upaya yang dapat Anda lakukan dalam mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa, yaitu Anda dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai topik yang belum mereka kuasai.
Anda juga perlu berkeliling dan memperhatikan dari dekat, sehingga Anda dapat mengamati siswa mana yang membutuhkan bantuan dan memberikan penjelasan secara langsung.
Selain itu, kelebihan yang dimiliki siswa dapat Anda salurkan melalui perlombaan seni, olahraga, olimpiade dan lain-lain.
Kelebihan dan Kelemahan Siswa |
Anda perlu benar-benar mengetahui bidang akademik atau non-akademik apa yang siswa Anda kuasai. Prestasi yang siswa dapatkan dapat menjadi bekal mereka untuk menentukan bidang studi yang ingin didalami atau jenis pekerjaan yang ingin digeluti.
Pada tahap ini, Anda dapat melakukan dialog dengan siswa mengenai minat, bakat dan rencana studi selanjutnya.
Selalu Update Terhadap Perkembangan Terkini dan Sesuaikan
Kita hidup di abad 21, di mana teknologi sudah menjadi bagian dalam hidup sehari-hari, seperti alat bantu dalam bekerja, komunikasi dan mencari informasi.
Dengan perkembangan jaman yang begitu cepat, kondisi dan karakter siswa juga berubah. Saat ini proses pembelajaran lebih banyak menempatkan guru sebagai fasilitator. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar siswa.
Hal ini menyebabkan guru perlu melakukan banyak inovasi gaya mengajar dan harus melibatkan teknologi didalamnya. Komponen pendidikan, yaitu metode, media dan alat pendidikan yang dipakai dalam proses pembelajaran, perlu dikolaborasikan dengan teknologi.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan proses pembelajaran memiliki interaksi yang edukatif antara guru dan siswa, dan tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Perkembangan Terkini Pendidikan |
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat diterapkan melalui pemberian tugas yang melibatkan teknologi, seperti diskusi kelompok di mana siswa dibebaskan untuk mencari materi diskusi di internet dan dipresentasikan menggunakan Microsoft PowerPoint.
Guru juga dapat meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi dalam bentuk makalah. Melakukan pembelajaran jarak jauh menggunakan Zoom atau Google Meet, dan pengumpulan tugas melaiui email pada saat pandemi, juga menjadi contoh penerapan teknologi dalam pendidikan.
Kegiatan ini akan membuat siswa menjadi familiar dengan teknologi yang umum dipakai dalam dunia kerja, terutama komputer dan software-software yang ada didalamnya.
Mulai Investasi pada Diri Anda
Dalam bekerja, seseorang tetap perlu melakukan pengembangan diri untuk tetap dapat mengikuti perkembangan jaman. Pengembangan diri ini juga bertujuan untuk dapat mengikuti kondisi siswa yang juga sudah lebih maju pemikirannya.
Oleh karena itu, guru perlu untuk berinovasi dalam mengajar dan mengembangkan skill yang mendukung proses pembelajaran. Pengembangan diri ini dapat Anda lakukan dengan mengikuti workshop, training dan seminar.
Pelatihan Guru |
Pemerintah juga telah banyak mengupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan keterampilan guru melalui workshop, training ataupun seminar.
Pelatihan yang dapat Anda ikuti seperti pelatihan Ice Breaking dalam kelas, penggunaan teknologi atau aplikasi baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan, pengembangan media pembelajaran dan kurikulum.
Kesehatan juga menjadi hal penting yang perlu dijaga oleh kita semua. Guru biasanya mengajar beberapa kelas dalam satu hari. Menjaga kondisi tubuh menjadi sangat penting, agar kegiatan berlajar mengajar dapat terlaksana sesuai RPP dan kalender akademik.
Empat Sehat Lima Sempurna |
Anda dapat melakukan olahraga rutin, mengkonsumsi makanan bergizi empat sehat lima sempurna dan banyak mengkonsumsi air putih untuk meningkatkan imun dan kesehatan tenggorokan, karena tenggorokan merupakan organ penting bagi guru.
Guru juga perlu pintar-pintar dalam mengatur energi. Selain aktif saat mengajar dikelas, guru juga perlu mengerjakan dokumen administrasinya, sehingga Anda perlu mengatur energi yang Anda miliki untuk bekerja di depan kelas dan di depan komputer.
Dengan Anda dapat mengatur energi dengan baik, Anda dapat mengajar baik kelas pagi ataupun kelas siang dengan porsi energi yang sama.
Kesimpulan
Guru sebagai ujung tombak pendidikan, memiliki peran penting dalam proses kegiatan pendidikan. Guru dengan tugasnya memberikan bimbingan, pengajaran dan pelatihan kepada siswa menjadi salah satu penentu bagaimana output siswa tersebut.
Dengan tanggung jawab yang berat tersebut, Anda perlu memperhatikan hal-hal yang dapat membantu profesionalisme anda dalam berkarir sebagai guru.
Saat mengajar, interaksi Anda dengan siswa sangat penting di dalam kelas. Keduanya harus merasa nyaman dan antusias, sehingga sehingga penyampaian materi dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Anda perlu memberikan motivasi, seperti pujian, kepada siswa agar mereka merasa percaya diri dan bersemangat dalam belajar.
Keterampilan guru dalam mengajar juga perlu selalu ditingkatkan. Semakin berkembangnya teknologi, keterampilan Anda sebagai guru juga harus semakin baik dan beragam. Guru harus mampu mengimplementasikan teknologi-teknologi baru dalam kegiatan belajar mengajar.
Hal ini juga dapat mengrangsang siswa untuk dapat menggunakan teknologi yang dimilikinya untuk bekerja, bukan hanya sebagai sarana hiburan.
Dengan menerapkan metode pembelajaran tersebut, diharapkan siswa telah terbiasa menggunakan software seperti Microsoft Word dan PowerPoint, sehingga siswa memiliki pengetahuan akademik dan teknologi.
Dalam menjalani tugas Anda sebagai pengajar, Anda juga perlu memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani. Anda dapat melaksanakan tugas secara maksimal, jika memiliki fisik dan mental yang sehat.
Kesehatan diri anda, dapat anda peroleh dengan rutin melakukan olahraga, dan meditasi, serta berlibur untuk melatih fisik dan mengistirahatkan pikiran Anda sejenak.
Bagi Anda yang ingin berkarir atau sedang berkarir sebagai guru, Anda perlu menempatkan pikiran pada siswa. Karena siswa merupakan generasi penerus bangsa yang perlu persiapkan ilmu pengetahuannya untuk dapat turut serta membangun bangsa.
Namun, Anda juga harus tetap melihat diri anda kembali, tentang apa yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki, baik pengetahuan maupun keterampilannya. Hal ini akan menjadikan diri Anda sebagai guru profesional yang tidak hanya menuntut siswa untuk belajar, tetapi Anda sebagai guru juga akan terus belajar.
Penulis: Intan
Referensi Artikel:
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Sujatmoko, Emmanuel. 2010. Hak Warga Negara Dalam Memperoleh Pendidikan. Jurnal Konstitusi Volume 7 No. 1, Februari 2010.
Syafril dan Zen, Zelhendri. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana.
Subaidi, Agus. 2016. Self-Efficacy Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Sigma, Vol. 1 No. 2, Maret 2016, Hal. 64-68.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar